Dimensi dan Elemen Kunci Profil Pelajar Pancasila Seni Tari Kelas 1 SD - Setelah membahas mengenai Profil Pelajar Pancasila Pada Mata Pelajaran Seni Tari SD Kelas 1 pada artikel sebelumnya, kali ini dindikbud.id akan membahas mengenai Dimensi dan Elemen Kunci Profil Pelajar Pancasila Seni Tari Kelas 1 SD. Diantaranya adaalah sebagai berikut:
Dimensi dan Elemen Kunci Profil Pelajar Pancasila Seni Tari
Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak mulia.
Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia. Mereka mengamalkan nilai-nilai agama dan
kepercayaannya masing-masing. Pelajar Indonesia percaya akan keberadaan
Tuhan. Oleh karena itu, ia menghayati hubungan cinta kasih dan tanggung
jawabnya kepada Tuhan YME.
Pelajar Indonesia yang bertakwa adalah pelajar
yang menghayati keberadaan Tuhan dan selalu berupaya menaati perintah
serta menjauhi larangan sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya. Keimanan dan ketakwaan ini terejawantahkan dalam akhlaknya yang
mulia. Pelajar Indonesia menyadari bahwa proses belajarnya ditujukan untuk
perbaikan akhlak pribadinya. Elemen-elemen kunci dari beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah:
- Akhlak beragama
- Akhlak pribadi
- Akhlak kepada manusia
- Akhlak kepada alam
- Akhlak bernegara
Kebinekaan Global
Indonesia adalah negara yang majemuk dari segi etnis, suku, bahasa, agama,
dan kepercayaan, serta kelompok identitas dan kelas sosial lainnya, termasuk
jenis kelamin, pekerjaan, dan status ekonomi sosial. Pelajar Indonesia sebagai
bagian dari kemajemukan tersebut menyadari bahwa keragaman adalah
kenyataan hidup yang tak bisa dihindari.
Berkebinekaan dalam konteks ini merupakan set pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki pelajar Indonesia terkait keberadaan dirinya,
kelompoknya, budayanya, serta di lingkungan lokal dan global yang majemuk.
Pelajar Indonesia yang berkebinekaan global adalah pelajar yang memiliki
identitas diri yang matang, mampu menunjukkan dirinya sebagai representasi
budaya luhur bangsanya, sekaligus memiliki wawasan atau pemahaman yang
kuat serta keterbukaan tentang eksistensi ragam budaya daerah, nasional, dan
global.
Ia mampu berinteraksi secara positif antar sesama, memiliki kemampuan
komunikasi interkultural, serta secara reflektif menjadikan pengalamannya
dalam kehidupan di lingkungan majemuk sebagai kesempatan belajar untuk
menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan welas asih. Berikut elemen-elemen
kunci dari berkebinekaan global:
- Mengenal dan menghargai budaya
- Komunikasi dan interaksi antar budaya
- Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
- Berkeadilan sosial
Bergotong-Royong.
Definisi dari bergotong royong adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan
secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan lancar, mudah dan ringan. Kemampuan itu didasari oleh sifat adil,
hormat kepada sesama manusia, bisa diandalkan, bertanggung jawab, peduli,
welas asih, dan murah hati. Berikut elemen-elemen kunci bergotong-royong:
- Kolaborasi
- Kepedulian
- Berbagi
Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Ia memiliki prakarsa atas pengembangan
dirinya yang didasari pada pengenalan kekuatan dan keterbatasan dirinya, serta
situasi yang dihadapi. Selain itu, ia mampu menetapkan tujuan pengembangan
dirinya secara realistis dan mampu menyusun rencana strategis untuk
mencapainya serta melakukan tindakan belajar atas prakarsa yang muncul dari
dirinya sendiri tanpa perasaan terpaksa karena adanya tuntutan atau desakan
dari orang lain.
Pelajar yang mandiri dapat mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakannya
agar tetap optimal untuk mencapai tujuan pengembangan dirinya baik dalam
aktivitas belajar, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama-sama dengan
orang lain. Pelajar mandiri senantiasa melakukan evaluasi atas kemampuan
dirinya dan berkomitmen untuk terus mengembangkan dirinya agar dapat
menyesuaikan diri terhadap berbagai tantangan yang dihadapinya sesuai
dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada lingkup lokal maupun
global. Berikut elemen-elemen kunci profil mandiri:
- Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
- Regulasi diri
Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia bernalar secara kritis dalam upaya mengembangkan dirinya
dan menghadapi tantangan, terutama tantangan di abad 21. Pelajar Indonesia
yang bernalar kritis berpikir secara adil sehingga dapat membuat keputusan
yang tepat dengan mempertimbangkan banyak hal berdasarkan data dan fakta
yang mendukung. Selain itu, ia mampu memproses informasi, baik kualitatif
maupun kuantitatif secara objektif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Ditambah lagi, pelajar yang bernalar kritis memiliki kemampuan literasi,
numerasi, serta memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini membuat pelajar
Indonesia mampu mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan. Berbekal
kemampuan nalar kritis, pelajar Indonesia mampu mengambil keputusan yang
tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi, baik di lingkungan
belajar maupun di kehidupan nyata. Berikut elemen-elemen kunci bernalar kritis:
- Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
- Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
- Merefleksikan pemikiran dan proses berpikir
Kreatif
Pelajar Indonesia diharapkan mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Keorisinilan,
kebermaknaan, kebermanfaatan, dan dampak ini dapat berupa hal yang
personal hanya untuk dirinya maupun lebih luas ke orang lain dan lingkungan.
Sesuatu yang dihasilkan ini dapat berupa gagasan, tindakan, dan karya nyata.
Pelajar yang kreatif menggunakan imajinasi dan pengalamannya secara bebas
dalam berkreasi untuk mengembangkan diri, menemukan kebahagiaan, hingga
memecahkan pelbagai persoalan. Ia juga selalu berupaya untuk mewujudkan
gagasan atau idenya menjadi suatu tindakan atau karya nyata dan cenderung
berani mengambil resiko dalam berkreasi. Berikut elemen-elemen kunci dari
kreatif:
- Menghasilkan gagasan yang orisinal
- Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal